Monday, August 29, 2005

Kebimbangan

Tanpa nyana, hari ini aku belajar tentang arti kesetiaan, ketulusan, kesabaran dan pengorbanan yang terus mengusikku hingga saat ini, dari seseorang yang aku hiraukan. Tentang apa yang telah kulakukan kepada seseorang yang telah begitu setia, tulus, sabar dan siap berkorban untukku. Sementara yang kulihat hanya seseorang yang lain yang telah begitu memikatku dengan kilauan gemerlap cahayanya.
Pergolakan nuraniku yang membingungkan untuk kupercaya jika aku hanya mengandalkan ‘sense’ dengan mengesampingkan logika. Tapi mesti bagaimana lagi, bukankah cinta tidak bisa dipaksakan? Seperti dua sisi mata uang, tapi.., disisi lain pernah kudengar bahwa cinta bisa dibuat karena terbiasa.
Seperti syair lagu “Dewa”
Aku bisa membuatmu/ jatuh cinta kepadaku/ meski kau tak cinta/ Beri sedikit waktu/ biar cinta datang/ karena telah terbiasa..
Ugh!, the show must go on, tapi sayang ini bukanlah ‘the show’, tapi sebuah realita yang nyata-nyata terjadi pada diriku dan mau ga mau mesti aku hadapi. Ya, hadapi aja. Siapa takut. Bukankah semua permasalahan pasti akan ada penyelesaiannya.
Berkali-kali telah kutenangkan diriku, “Jangan panik, Yan. Tenang!” It works, cuma tetap saja ada rasa bersalah pada dirinya yang kuhiraukan selama ini. Sungguh, sampai saat ini, aku belum bisa mengambil sikap apapun. Tapi harapanku, pertentangan pada diriku ini bisa mereda, setidaknya untuk saat ini.
Benar, the show must go on, dan aku akan menjalani hari ini dan kedepan dengan apa adanya sembari bercermin pada hari-hari yang telah berlalu.

No comments: